Belajar di Masa Pandemi

Hampir tiga bulan terakhir, dunia pendidikan di Indonesia mengalami masa yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

MATERI ALQUR'AN HADIST

MEMPERINDAH BACAAN QUR'AN DENGAN TAJWID YANG BENAR.

Rabu, 10 Juni 2020

KULESTARIKAN ALAM DENGAN MELESTARIKAN BUMIKU

Materi dapat dilihat pada video berikut

KURAIH KETENANGAN HIDUP DENGAN MENGHINDARI SIFAT TAMAK

1.  Tamak terhadap Harta
Islam menganjurkan pemeluknya untuk bekerja mencari nafkah dengan cara baik dan halal. Dengan bekerja, manusia akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan, dan papan. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, harta benda juga harus dimanfaatkan untuk tujuan beribadah kepada Allah Swt.
Tahukah kalian, kepemilikan harta yang melimpah terkadang bisa memunculkan perilaku buruk, yaitu kecintaan berlebihan terhadap harta benda atau tamak? Dikarenakan kecintaannya terhadap harta yang mendalam, sebagian manusia hendak menimbun harta untuk kepentingan pribadi. Semakin bertambah jumlah harta seseorang maka akan memunculkan sikap serakah dan hasrat yang tak terkendali terhadap harta kekayaan. Ia akan selalu berusaha mengejar dan mencari kekayaan dengan segala macam cara. Tak peduli halal atau haram, yang penting harta benda dapat terkumpul dalam genggamannya. Ia pun tidak akan pernah merasa puas dan bersyukur terhadap apa yang dimilikinya, dan senantiasa berusaha meraih segala sesuatu yang belum menjadi miliknya. Sikap seperti inilah yang disinyalir Allah dalam al-Quran surat at-Takatsur bahwa sejatinya manusia memiliki kecenderungan untuk tamak dan serakah terhadap harta. Keinginan untuk mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya tidak pernah berakhir dalam diri manusia sampai ia masuk ke liang lahat.
a.        Pengertian tamak
Pada zaman sekarang, banyak manusia yang lebih mengejar kehidupan mewah dan berlaku konsumtif daripada hidup sederhana dan apa adanya. Padahal, salah satu efek negatif dari gaya hidup konsumtif adalah menumbuhkan sifat tamak terhadap harta. Lantas, apakah yang dimaksud dengan tamak terhadap harta?
Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang besar untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Hal ini didorong oleh kecintaan yang berlebihan terhadap harta, atau bisa juga dipicu lewat pergaulan dan gaya hidup hedonis dan konsumtif.
Islam tidak melarang seseorang untuk mencintai harta. Hanya saja Islam mengingatkan agar kecintaannya terhadap harta itu bukan dijadikan sebagai tujuan hidup. Sebab tujuan hidup manusia tidak terletak pada kecukupan harta, tetapi kepuasan ruhani yang mengantarkan manusia pada kenikmatan hidup yang hakiki di masa yang akan datang.
Selain itu, al-Quran juga mengungkapkan bahwa harta dan anak-anak tidak lain hanyalah perhiasan dunia. Namun, yang lebih hakiki dan abadi yaitu amal-amal saleh manusia sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak. Coba renungkan firman Allah dalam surah al-Kahfi [18] ayat 46, berikut :


ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱلۡبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ أَمَلٗا ٤٦
Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”(QS. al-Kahfi [18]: 46)
Lain halnya dengan pernyataan dalam surah at-Takatsur. Kecenderungan manusia untuk berbanyak-banyak harta tidak akan selesai hingga kematian menjemputnya. Sepanjang hayat masih dikandung badan keinginan manusia untuk menambah dan mengumpulkan harta tidak akan putus. Semakin bertambah kekayaan yang diperoleh dan dikuasainya, semakin tinggi pula semangatnya untuk menambah kekayaan. Bahkan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Rasulullah Saw. bersabda: “Seandainya manusia ada yang memiliki dua lembah yang penuh dengan emas maka dia akan tetap mengharapkan mempunyai lembah yang ketiga.”
b.       Akibat Buruk dari Sifat Tamak terhadap Harta
Perilaku-perilaku negatif yang ditimbulkan dari sifat tamak antaralain:
a)       Bakhil. Sikap ini dipicu karena cinta harta secara berlebihan sehingga enggan berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
b)       Egois, atau suatu sikap mementingkan diri sendiri
c)       Individualis, sikap tidak peduli dengan lingkungannya.
d)      Ambisius; hasrat berpacu untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya.
e)       Menjadikan harta sebagai “berhala”(sesuatu yang dipuja-puja dan diimpikan) sehingga melalaikan tujuan kehidupan hakiki (akhirat).
Demikianlah, sifat tamak terhadap harta akan membuat pelakunya semakin jauh dengan Allah Swt. karena ia akan mencintai harta dan sedikit demi sedikit fmelupakan Allah Swt. sebaagai Dzat yang Maha Mencukupi dan Maha Memberi.
Selanjutnya, kita akan membahas Surat al-Humazah dan at-Takatsur. Di dalam kedua surat ini terkandunng peringatan Allah Swt.agar kita tidak tamak terhadap harta benda. Di samping itu, surah ini juga menggambarkan perihal ancaman Allah bagi orang-orang yang suka mencela, menimbun harta, bermegah-megahan dengan hartanya, serta enggan menafkahkan harta di jalan Allah.
2.  Kandungan Surah al-Humazah dan at-Takatsur
Surah al-Humazah dan at-Takatsur adalah dua surah yang membahas tentang sifat orang yang tamak terhadap harta. Untuk mengetahui lebih lanjut kandungan surah ini, mari kita pelajari dengan sungguh-sungguh!



a.        Surah al-Humazah
Pembahasan surah al-Humazah meliputi lafal, terjemah, dan penjelasan surah.
a)       Lafal dan terjemahan surah al-Humazah
وَيۡلٞ لِّكُلِّ هُمَزَةٖ لُّمَزَةٍ ١  ٱلَّذِي جَمَعَ مَالٗا وَعَدَّدَهُۥ ٢  يَحۡسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخۡلَدَهُۥ ٣  كَلَّاۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِي ٱلۡحُطَمَةِ ٤ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا ٱلۡحُطَمَةُ ٥  نَارُ ٱللَّهِ ٱلۡمُوقَدَةُ ٦ ٱلَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى ٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةِ ٧  إِنَّهَا عَلَيۡهِم مُّؤۡصَدَةٞ ٨  فِي عَمَدٖ مُّمَدَّدَةِۢ ٩
Artinya: “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”
b)      Asbabun Nuzul
Dalam salah satu riwayat dikatakan, ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar berkata: “Masih segar terngiang di telinga kami bahwa ayat ini (surah al-Humazah 1-2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya. Ia selalu mengejek dan menghina Rasul dengan kekayaannya.”Demikianlah yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar.
c)       Penjelasan Ayat
Surah al-Humazah termasuk di antara surah Makkiyah. Surah ini terdiri dari sembilan ayat. al-Humazah berarti pengumpat, salah satu sifat tercela dan dilarang oleh agama.
Adapun pokok kandungan surah al-Humazah adalah sebagai berikut:
Ayat 1; menjelaskan tentang orang yang suka mencela dan mengumpat akan celaka.
Ayat 2; menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang gemar mengumpulkan harta dan sibuk menghitung kekayaannya. Mereka lebih berkonsentrasi pada kehidupan dunia yang fana daripada mencari hidayah Allah Swt. dan memikirkan kehidupan akhirat yang abadi.
Ayat 3, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang menganggap bahwa harta yang dimiliki bisa membawa pada kesenangan selama-lamanya.

Ayat 4; Allah menjelaskan bahwa semua anggapan orang kafir itu salah, dan kekayaan yang mereka miliki tidak ada manfaatnya. Mereka akan mendapat balasan dari perbuatannya, yaitu dilempar ke neraka Huthamah.
Ayat 5-7; menjelaskan tentang tempat bagi pencela dan pengumpat, yaitu neraka Huthamah, dengan api yang akan membakar hingga masuk ke dalam hati mereka.
Ayat 8-9; menjelaskan keadaan mereka di dalam neraka Huthamah. Mereka tidak dapat keluar karena sudah ditutup rapat dan diikat di tiang-tiang panjang.
Setelah kalian memahami kandungan surah al-Humazah, pasti kalian akan berpikir lebih jauh untuk sedapat mungkin menghindari perilaku-perilaku buruk yang diungkapkan dalam surah tersebut. Maka, yakinlah bahwa kalian sanggup, dan mohonlah perlindungan dari Allah karena Dia-lah sebaik-baik tempat berlindung.
Ketahuilah, ancaman bagi orang-orang yang tidak mampu menghindari sifat-sifat buruk yang terungkap dalam surah al-Humazah adalah neraka Huthamah. Sifat api Huthamah berbeda dengan api yang berada di dunia. Api Huthamah dapat menyusup masuk ke rongga badan, hingga membakar hati. Mereka pun akan terkunci rapat di dalam neraka. Sehingga setiap kali mereka hendak keluar karena merasakan kesengsaraan, niscaya mereka akan dikembalikan lagi ke dalamnya. Begitulah seterusnya penderitaan yang mereka alami.
b.       Surah at-Takatsur
Pembahasan surah at-Takatsur meliputi lafal surah, terjemah dan penjelasannya.
a)       Lafal dan Terjemah Surah at-Takatsur
أَلۡهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ ١  حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ ٢  كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ٣  ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ٤  كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُونَ عِلۡمَ ٱلۡيَقِينِ ٥  لَتَرَوُنَّ ٱلۡجَحِيمَ ٦ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ ٱلۡيَقِينِ ٧  ثُمَّ لَتُسۡ‍َٔلُنَّ يَوۡمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ ٨
Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).”


b)      Asbabun Nuzul
Surah at-Takatsur ayat 1-2 turun berkenaan dengan dua kabilah Anshar; Bani Haritsah dan Banil Harits yang saling menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya, “Apakah kalian mempunyai pahlawan segagah dan secekatan si Fulan?” Mereka saling menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur dengan menunjukkan kuburannya.
Ayat ini turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah terabaikan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah)
c)       Penjelasan Ayat
Surah at-Takatsur terdiri dari delapan ayat, dan termasuk golongan surat Makiyyah. At-Takatsur artinya bermegah-megahan. Seakan-akan ayat ini hendak mengungkap-kan penyebab kecelakaan itu karena saling memperbanyak kenikmatan duniawi, yang mengakibatkan mereka enggan untuk kalah bersaing. Mereka mengunggulkan kenikmatan harta benda dan anak-anak. Keengganan untuk kalah bersaing itu mendorong mereka untuk mengangung-agungkan leluhur mereka demi membuktikan keunggulan satu sama lain. Hingga hal ini melalaikan mereka dari ibadah kepada Allah sampai ajal menjemput.
Pokok kandungan surah at-Takatsur tentang perilaku manusia yang suka bermegah-megahan dalam soal kehidupan duniawi sehingga menyebabkan melalaikan dari tujuan hidupnya.
Allah Swt. sangat mencela perilaku bermegah-megahan dan saling membanggakan status sosial. Di akhirat nanti Allah akan menyediakan tempat bagi mereka yaitu neraka Jahim, dan mereka benar-benar kekal di dalamnya. Di akhir surah ini, Allah menegaskan bahwa pada hari kiamat nanti manusia akan dimintai pertanggung-jawaban tentang kenikmatan yang dibangga-bangakan ketika di dunia itu.
Setelah kalian memahami kandungan surah at-Takatsur, pasti timbul keinginan untuk menghindari perbuatan-perbuatan tercela tersebut dengan segala daya upaya dan ridha dari Allah Swt.
Surah al-Humazah dan at-Takatsur mempunyai keterkaitan erat, yaitu :


1.        Surah al-Humazah dan at-Takatsur sama-sama mengungkap tentang perilaku orang-orang yang membanggakan kemewahan dunia dan bermegah-megahan, hingga melalaikan kehidupan akhirat.
2.        Orang yang bermegah-megahan itu menganggap bahwa ia akan memperoleh kenikmatan yang abadi. Padahal, kehidupan dunia bersifat sementara, sedangkan kelak mereka pasti akan dimintai pertanggungjawaban tentang harta yang mereka bangga-banggakan di dunia.
3.        Kedua surah ini sama-sama mengiformasikan tentang ancaman siksa neraka. Mereka yang suka mencela dan mengumpat akan berada di neraka Huthamah, sedangkan orang-orang yang suka bermegah-megahan dan membanggakan harta hingga melalaikan tujuan kehidupan akhirat akan berada di neraka Jahim.

Setelah kalian mempelajari kandungan kedua surah di atas, kalian harus bisa mengambil hikmah dari penjelasan di atas. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari ancaman neraka, antara lain:
1.        Tidak membanggakan harta yang dimilikinya.
2.        Memilih pola hidup sederhana tapi bermartabat.
3.        Tidak menjadikan harta kekayaan sebagai tujuan hidup.
4.        Harta kekayaan tidak menjadikan lalai kepada Allah Swt.
5.        Bersikap selektif dengan tidak menghalalkan segala cara.
6.        Mencari harta yang halal dan thayyib.
7.        Menanamkan kesadaran bahwa harta kekayaan yang dimiliki merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt.[2]








Rangkuman
1. Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang sangat besar untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Perilaku tersebut termasuk kategori akhlak mazmumah.
2. Kandungan QS. al-Humazah dan at-Takatsur memiliki keterkaitan yang sangat erat, di antaranya:
a. Keduanya menerangkan tentang keadaan orang yang bangga dan bermegahmegahan dengan kehidupan dunia.
b. Orang yang bermegah-megahan menganggap dirinya akan memperoleh kenikmatan abadi. Padahal, sejatinya kehidupan dunia bersifat sementara. Mereka lupa bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas harta yang mereka miliki dan mereka bangga-banggakan di dunia.
c. Keduanya sama-sama mengabarkan perihal ancaman Allah terhadap orang yang bangga dan bermegah-megahan dalam hal kehidupan dunia hingga melalaikan kehidupan akhirat. Ancaman itu berupa neraka Hawiyah dan neraka Jahim.
d. Kehidupan dunia merupakan lahan untuk menyemai bibit-bibit kebajikan yang akan kita panen di akhirat kelak.[3]

Senin, 08 Juni 2020

Kerajinan Tangan peserta didik MIN 2 Majene


Kerajinan tangan peserta didik MIN 2 Majene ini terbuat dari sampah daur ulang, yaitu bekas minum aqua gelas, benang (bisa juga kawat yang agak ringan dan tipis). Bahan-bahan ini kemudian diramu menjadi satu kerajinan tangan yang cantik, apalagi kalau ditambah dengan hiasan lampu didalamnya, seperti yang terlihat dalam gambar di bawah tulisan ini. Kerajinan tangan ini disebut "LAMPION". Satu Lampion membutuhkan 98 bekas aqua gelas dan benang atau kawat ringan secukupnya. 

Harga Satu Lampion adalah Rp. 75,000,-

Berminat ????
Silahkan Sms / WA di Nomor 085 299 254 710

Minggu, 07 Juni 2020

Belajar di masa pandemi covid-19



Hampir tiga bulan terakhir, dunia pendidikan di Indonesia mengalami masa yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pandemi wabah Virus Covid-19 (yang lebih dikenal dimasyarakat dengan nama VIRUS CORONA). Kondisi ini berimbas pada semua lembaga pendidikan, baik Dinas Pendidikan maupun lembaga pendidikan di Kementerian Agama, yaitu Madrasah. Proses belajar mengajar di Madrasah saat ini, berjalan sesuai instruksi pimpinan, yakni Kanwil Kementerian Agama Propinsi Sulawesi Barat. Selama musim corona, proses belajar mengajar di Madrasah, khususnya di MIN 2 Majene, tdk bisa dilakukan secara online karena beberapa faktor, yaitu ; 1. Madrasah jenjang MI, memiliki peserta didik yang usianya dianggap belum bisa mengoperasikan pembelajaran online, terutama peserta didik yang duduk di kelas 1, 2 dan 3 2. Jaringan tidak stabil sebagaimana di kota-kota 3. Masyarakat sekitar (orang tua/wali peserta didik) rata-rata berstatus ekonomi menengah kebawah, sehingga biaya untuk belajar online tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. 4. dan beberapa faktor lain yang muncul yang belum dapat diprediksi. Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, MIN 2 Majene melakukan kebijakan pembelajaran dengan proses belajar mengajar manual dengan cara mengunjungi peserta didik disetiap minggunya dengan tetap melaksanakan Social Distancing, termasuk dalam pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas yang akan dilaksanakan, pada hari senin Tanggal 08 Juni 2020.

Sabtu, 06 Juni 2020

Soal PAS Al-Qur'an Hadis MTs Kelas VII

Silahkan kerjakan soal-soal ini! Untuk hasil Ulangan dapat di lihat pada Tabel dibawah ini!

Hubungi Saya



ALAMAT RUMAH

JL. POROS MAJENE-MAMUJU NO. 10B
DESA SALUTAMBUNG
KEC. ULUMANDA
KAB. MAJENE
PROPINSI SULAWESI BARAT
HP. 085 299 254 710 (WA)




ALAMAT KANTOR

MIN 2 MAJENE
JL. POROS MAJENE-MAMUJU NO. 41
DESA TALLU BANUA
KEC. SENDANA
KAB. MAJENE
PROPINSI SULAWESI BARAT



Materi Alquran Hadis Kelas VII


MEMPERINDAH BACAAN QUR'AN DENGAN TAJWID YANG BENAR
(Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin dan Mad Farqi)

Kompetensi Dasar

1.  Memahami ketentuan hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi dalam
     QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

     1.1   Menjelaskan pengertian hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi dalam
             QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

     1.2   Menjelaskan ciri-ciri hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi dalam
             QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

     1.3   Mendeskripsikan cara membunyikan hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan
             mad farqi QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

     1.4   Mengidentifikasi hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi dalam
             QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

     1.5   Menyimpulkan cara membaca hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi
             dalam QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

2.  Menerapkan hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi dalam QS.Al-Qari'ah 
     QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

     2.1   Mempraktikkan hukum mad silah, mad badal, mad tamkin dan mad farqi dalam
             QS.Al-Qari'ah (101),  QS. al-Zalzalah (99) dan pada surat-surat pendek pilihan

RPP Alquran Hadis Kelas VII


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                  : MTs N .......................
Kelas/Semester       : VII/I
Mata Pelajaran        : Al-Qur’an Hadits
Standar Kompetensi : 1.   Menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam bacaan

 I.        Kompetensi Dasar      : 1.1 Menjelaskan makharijul huruf, alif lam syamsiyah dan  qomariyah.

II.        Indikator
1.1.1    Menjelaskan mahorijul huruf secara bahasa.
1.1.2    Menjelaskan mahorijul huruf secara istilah.
1.1.3    Menyebutkan macam – macam mahorijul huruf
1.1.4    Melafalkan huruf hijaiyah sesuai mahroj dengan fasih

III.        Alokasi Waktu           : 4 jam pelajaran (2x pertemuan)
IV.        Tujuan Pembelajaran  :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa dapat :
1.    Menjelaskan pengertian makharijul huruf menurut bahasa secara benar
2.    Menjelaskan pengertian makharijul huruf menurut istilah secara benar
3.    Menunjukkan macam-macam makharijul huruf
4.    Menerapkan makharijul huruf dalam bacaan al-Qur’an secara benar

V.        Materi Ajar                :
Makharijul huruf
VI.        Model pembelajaran langsung ; ceramah, Tanya jawab, drill
VII.        Langkah-langkah Pembelajaran
a.    Kegiatan awal
Appersepsi : Menggali kemampuan peserta didik
b.    Kegiatan inti
-      Penjelasan tentang makharijul huruf
-      Menjelaskan pengertian makharijul huruf secara bahasa dan istilah
-      Menjelaskan pembagian/macam-macam makharijul huruf
-      Memberikan contoh-contoh macam makhorijul huruf
C. Kegiatan akhir
Guru membimbing peserta didik
-        Menyimpulkan pengertian makharijul huruf beserta macam-macamnya
-        Memberi tugas siswa untuk mengelompokkan makharijul huruf dalam surat al-Bayyinah

VIII.        Alat/Sumber belajar :
1.    Buku Al-Qur’an Hadits Kelas VII Depag
2.    Al-Qur’an
3.    Buku Tajwid
4.    Gambar Huruh-Huruf Hijaiyyah

IX.        Jenis Penilaian
Jenis/Bentuk Penilaian : Tes Lisan            : Tanya jawab singkat
Unjuk Kerja       : Diskusi
Tertulis             : Essay
Teknik              : Kuis

Mengetahui                                                   Pamotan,.............................
Kepala Madrasah                                          Guru Mata Pelajaran




.............................................                                       ......................................................
NIP.                                                                            NIP.


























Silabus Alquran Hadis Kelas VII


                                                                                                                              SILABUS

Sekolah/Madrasah :………………………………………………                                                        
Kelas / Smt                             : VII / I
Mata Pelajaran       : Al-Qur’an Hadist
Waktu                     :
Standar Kompetensi              : 1. Menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam bacaan


Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok / Sub Materi
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber  Belajar
Media Pembelajaran


Aspek
Bentuk
Teknik


1.1. Menjelaskan makharijul huruf, alif lam syamsiyah dan qomariyah

















1.  1.1 Menjelaskan pengertian  
          makharijul huruf menurut  
          bahasa
1.1.2  Menjelaskan pengertian  
          makharijul huruf menurut 
          istilah

1.1.3  Menyebutkan macam-  
          macam makharijul huruf


1.1.4  Melafalkan huruf hijaiyah 
          sesuai makhraj dengan 
          fasih


1.1.5  Menjelaskan pengertian alif   
          lam syamsiyah

1.1.6  Menjelaskan pengertian alif 
          lam qomariyah

1.1.7  Menyebutkan kelompok 
          huruf syamsiyah

1.1.8  Menyebutkan kelompok  
          huruf qomariyah

Makharijul huruf














Alif lam syamsiyah dan qomariyah
-    Membaca pengertian makharijul huruf menurut bahasa
-    Membaca pengertian makharijul huruf menurut istilah

-    Mendiskusikan macam-macam makharijul huruf dengan hurufnya masing-masing
-    Mengucapkan huruf hijaiyah sesuai makhraj dengan fasih



-    Membaca pengertian alif lam syamsiyah

-    Membaca pengertian alif lam qomariyah

-    Menyebutkan kelompok huruf syamsiyah

-    Menyebutkan kelompok huruf qomariyah
Penguasaan konsep

Penguasaan konsep


Penguasaan konsep


Penerapan Konsep



Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep

Penguasaan konsep

Penguasaan  konsep

Tes Lisan

Tes Lisan


Unjuk kerja


Unjuk kerja



Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis
Kuis


Kuis



Kuis



Kuis




Esay


Esay


Esay


ESai

8x16 JP
1. Buku Qur’an Hadits kelas VII Depag 2004
2. Buku Qur’an Hadits kelas VII penerbit Arafah Mitra Utama 2005
Gambar Mulut tentang makharijul huruf

VCD

Tulisan Huruf Hijaiyah


Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok / Sub Materi
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber  Belajar
Media Pembelajaran


Aspek
Bentuk
Teknik


1.2 Membedakan makharijul huruf, alif lam syamsiyah dan qomariyah , nun sukun dan tanwin



















1.2.1  Membedakan huruf ha-
          laq dengan syafatain
1.2.2  Membedakan huruf   
          lisan dgn huruf jauf
1.2.3  Membedakan huruf 
          haisum dengan huruf  
          jauf
1.2.4. Membedakan huruf
         qomariyah dengan huruf 
          samsiyah

1.2.5. Membedakan bacaan 
          alif lam qomariyah  
          dengan al samsiyah



1.2.6. menjelaskan    
          pengertian idzhar
1.2.7. menjelaskan
          pengertian ikhfa’
1.2.8. menjelaskan
          pengertian idghom

1.2.9. membedakan bacaan
          idghom bigunnah 
          dengan idghom 
          bilaghunnah

1.2.10. Menjelaskan bacaan
            iqlab
Makharijul huruf









alif lam qomariyah dan syamsiyah



Hukum bacaan idghom, idzhar, ikhfa’ dan iqlab
-    Menyebutkan perbedaan huruf halaq dengan huruf safatain
-    Membedakan huruf lisan dengan huruf jauf
-    Menunjukkan perbedaan huruf khaisum dengan huruf jauf

-    Menyebutkan huruf qomariyah



-    Menyebutkan huruf syamsiyah





-    Membaca contoh lafadz al qomariyah
-    Membaca contoh lafadz al syamsiyah
-    Menyebutkan pengertian idzhar


-    Menyebutkan pengertian ikhfa’




-    Menyebutkan pengertian idghom

-    Menunjukkan huruf idghom bighunnah
-    Menunjukkan huruf idghom bilaghunnah
-  Menyebutkan pengertian iqlab
Penguasaan Konsep
Penguasaan Konsep
Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep


Penerapan Konsep




Penerapan Konsep
Penguasaan Konsep
Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep



Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep
Penguasaan Konsep

Tertulis

Tertulis

Tertulis


Tertulis



Tertulis





Lisan

Lisan

Tertulis


Tertulis




Tertulis


Lisan

Lisan

Tertulis
Pilihan Ganda

Pilihan Ganda

Pilihan Ganda


Pilihan Ganda



Pilihan Ganda





Kuis

Kuis

Esay


Esay




Esay


Esay

Esay

Esay
5x10 JP
1. Buku Qur’an Hadits kelas VII Depag 2004
2. Buku Qur’an Hadits kelas VII penerbit Arafah Mitra Utama 2005
Gambar Mulut tentang makharijul huruf

VCD

Tulisan Huruf Hijaiyah

Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok / Sub Materi
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber  Belajar
Media Pembelajaran
Aspek
Bentuk
Teknik
1.3. Mendemonstrasikan alif lam syamsiyah dan qomariyah, nun sukun dan tanwin dalam bacaan al-Qura’n




















1.3.1 Melafalkan alif lam syamsiyah


1.3.2 Melafaldkan alif lam qomariyah


1.3.3 Mengelompokkan contoh bacaan 
         alif lam syamsiyah

1.3.4      Mengelompokkkan contoh bacaan alif lam qomariyah & samsiyah

1.3.5 Menyebutkan pembagian hukum 
         bacaan nun sukun dan tanwin

1.3.6 Menyebutkan huruf-huruf idzhar

1.3.7 Menunjukkan bacaan idhar




1.3.8 Menyebutkan huruf idghom

1.3.9 Menunjukkan bacaan idghom


1.3.10 Menyebutkan huruf iqlab


1.3.11 Menunjukkan bacaan  iqlab

1.3.12 Menyebutkan huruf-huruf ikhfa’


1.3.13 Menunjukkan bacaan ikhfa’


1.3.14    Membaca al-qur’an dengan memperhatikan hukum bacaan nun mati atau tanwin
1.     Alif lam qomariyah dan syamsiyah


















2.Hukum bacaan nun sukun atau tanwin, idzhar, idghom, iqlab, ikhfa’
- Membaca lafadz alif lam syamsiyah dengan benar

-    Membaca lafadz alif lam qomariyah dengan benar

-    Menulis contoh bacaan alif lam syamsiyah

-    Menulis contoh bacaan alif lam qomariyah & samsiyah

-    Menyebutkan hukum bacaan nun sukun atau tanwin
-    Menyebutkan huruf-huruf idzhar
-    Membaca contoh lafadz idzhar



-    Menyebutkan huruf-huruf idghom
-    Membaca contoh lafadz idghom

-    Menyebutkan huruf-huruf iqlab

-    Membaca contoh lafadz iqlab
-    Menyebutkan huruf-huruf ikhfa’

-    Membaca contoh lafadz ikhfa’

-    Membaca surat al-Bayyinah dengan memperhatikan hukum-hukum bacaan nun mati atau tanwin
Penerapan Konsep

Penerapan Konsep

Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep
Penguasaan Konsep



Penguasaan Konsep
Penerapan Konsep

Penguasaan Konsep

Penerapan Konsep
Penerapan konsep

Penguasaan konsep

Penerapan Konsep

Tes lesan


Tes lesan


Tes ertulis


Tes Tertulis


Tes Tertulis


Tes Tertulis

Tes Lesan




Tes Tertulis

Tes Lesan


Tes Tertulis


Tes Lesan

Tes Tertulis


Tes Lesan


Tes Lesan


Kuis


Kuis


Pilihan Ganda

Pilihan Ganda

Pilihan Ganda

Pilihan Ganda
Kuis




Pilihan Ganda
Kuis


Pilihan Ganda

Kuis

Pilihan Ganda

Kuis


Hafalan
14 jam x 40 menit (7xpert)
1. Buku Qur’an Hadits kelas VII Depag 2004
2. Buku Qur’an Hadits kelas VII penerbit Arafah Mitra Utama 2005
VCD

Tulisan Huruf Hijaiyah

Keterangan :
No
Kelas
Materi / Kompetensi Dasar
Kegiatan Evaluasi
1
Kelas VII Semester I
1.1. Menjelaskan makharijul huruf, alif lam syamsiyah dan qomariyah
Ulangan Harian